Tuesday, May 7, 2013

[id-android] WTI: Review Innergie mMini AC 15

Posting ini dilengkapi foto. Tak terlihat? Silakan masuk ke http://goo.gl/W7EVO
 
Tautan di atas boleh Anda copy paste dan informasikan kepada orang lain.
 
Seperti biasa, setiap kali usai mengunggah naskah baru, saya akan menginformasikannya via Twitter @herrysw
 

Karena alasan kepraktisan, sebagian pengguna yang memiliki beberapa acang alias gadget lebih suka mencari charger yang bisa dipakai bersamaan. Charger itu memiliki lebih dari satu konektor atau colokan USB.

Merespons permintaan pasar, produsen aksesori acang pun lebih giat menghadirkan kepala charger multikonektor. Innergie, merek yang sebelumnya dikenal di Indonesia lewat beragam adaptor untuk laptop, misalnya, menawarkan mMini AC 15.

Berdimensi fisik 70 x 42,3 x 23 mm dan berat 63,5 gram, mMini AC 15 tergolong cukup kecil untuk sebuah kepala charger dengan dua konektor USB. Bodinya yang berwarna putih terlihat cantik dan berkelas. Finishing-nya prima, mengingatkan pengguna dengan aksesori orisinal Apple yang senantiasa mencuatkan kesan mewah. Ketika ditancapkan ke sumber listrik, lampu mungil berwarna biru bakal menyala.

Sepasang konektor USB di mMini AC 15 mampu menghasilkan keluaran arus atau output sebesar tiga Ampere. Angka itu merupakan output total. Kepala charger dengan cerdas menentukan besaran arus yang akan dialirkan lewat masing-masing konektor USB. Contohnya, saat mMini AC 15 mendeteksi yang terhubung dengannya adalah tablet, ia akan melewatkan arus listrik lebih besar daripada kala terkoneksi dengan ponsel biasa.

Innergie yang dapat digunakan di tegangan listrik 100-240 volt itu dibekali aneka proteksi. Di antaranya, perlindungan dari tegangan listrik dan temperatur yang berlebihan. Ia juga sanggup mengamankan acang dari hubungan singkat.

Selama sekitar sebulan penulis memakai mMini AC 15 untuk mengisi ulang baterai beragam acang. Seluruhnya sukses diisi ulang. Kalau dicermati, peranti yang dijual Rp 240 ribu tersebut tampaknya lebih mengutamakan keamanan daripada kecepatan. Jadi, ia kurang cocok dipilih oleh pengguna yang menginginkan acangnya di-charge secepat mungkin.

Bingung? Bayangkan ada tiga pengemudi mobil yang diminta menempuh rute Surabaya-Jakarta. Pengemudi A melaju dengan kecepatan 50 km/jam. Pengemudi B memacu mobilnya maksimal 100 km/jam. Sesekali ia mengurangi kecepatan menjadi 60 km/jam. Sedangkan pengemudi C nekat mengebut di kisaran 120 km/jam, meski mobilnya mulai terasa oleng. Nah, mMini AC 15 adalah si pengemudi B.

 

Salam,

 

Herry SW

No comments:

Post a Comment