Wednesday, September 25, 2013

[id-android] WTI: Review Advan S5-F dan T1-E

Posting ini dilengkapi foto. Tak terlihat? Silakan masuk ke http://goo.gl/BzyDq0
 
Tautan di atas boleh Anda copy paste dan informasikan kepada orang lain.
 
Seperti biasa, setiap kali usai mengunggah naskah baru, saya akan menginformasikannya via Twitter @herrysw
 
Tanpa konfirmasi dan izin tertulis, dilarang memakai naskah review ala HSW untuk materi promosi atau bahan penunjang berjualan.
 

Harga produk biasanya berbanding lurus dengan kinerja dan kualitas. Semakin mahal, semakin andal. Karena itulah dikenal prinsip ada harga ada rupa. Namun, prinsip tersebut tampaknya tak berlaku di Advan Vandroid S5-F dan Vandroid T1-E.

Sejak kali pertama muncul dan masih dibanderol Rp 2,999 juta, Vandroid S5-F telah menarik perhatian penulis. Sebab, informasi yang saat itu tercetak di kardus S5-F memakai satuan tidak lazim dan berpotensi disalahartikan oleh konsumen. RAM-nya tertulis 8 Gb, sedangkan memori internalnya 32 Gb. Resolusi kameranya juga didahului kata up to, menjadi up to 3 MP dan up to 13 MP.

Konsumen dan pemilik toko yang tak paham bakal menyangka memori S5-F sangat besar. Padahal, Gb (gigabit) tidak sama dengan GB (gigabyte) yang lebih lumrah dipakai. Kalau dikonversi, informasi yang tercetak di kardus itu sama dengan RAM 1 GB dan memori internal 4 GB.

Penulisan tidak jamak tersebut untunglah kemudian diperbaiki. Informasi spesifikasi di kardus S5-F yang penulis uji pakai sudah memakai satuan GB. Sementara itu, penulisan resolusi kameranya tetap mencantumkan kata up to, mengingatkan penulis dengan iklan aneka operator seluler yang mengklaim kecepatan internetnya up to alias hingga sekian Mbps. Praktiknya, hmm… kecap selalu nomor satu, bukan?

S5-F yang sekarang dijual di rentang harga Rp 2,05 juta sampai Rp 2,1 juta itu hadir dengan layar sentuh IPS 5,7 inci beresolusi 1.280 x 720 piksel. Dua nomor GSM bisa siaga bersamaan. Satu di antaranya dapat masuk ke jaringan 3G. Pengguna bebas menentukan nomor di selot kartu SIM pertama atau kedua yang diizinkan menikmati 3G. Ingin ber-video call? Bisa!

Advan menyatakan S5-F memakai prosesor empat inti (quad core) Cortex A7 1,2 GHz. Kalau dicermati lebih dalam, ponsel berdimensi fisik 157,8 x 83,3 x 9,9 mm dan berat 350 gram itu memanfaatkan prosesor empat inti Mediatek MT6589 1,2 GHz. Wi-Fi, bluetooth, GPS, selot microSD, dan baterai 2.500 mAh merupakan sebagian spesifikasi lain S5-F.

Kamera belakang S5-F mampu menghasilkan foto beresolusi 13 megapiksel dan klip video HD 720p. Ia dilengkapi fokus otomatis maupun lampu kilat. Sedangkan kamera di sisi muka ponsel sanggup memproduksi foto tiga megapiksel dan klip video VGA.

Dengan mengacu pada tampilan di menu ponsel, S5-F tampaknya mendukung fitur wireless display. Entah via Miracast atau standar lain. Penulis tak bisa mencobanya karena tidak memiliki peranti penunjang.

Sisi minus utama ponsel Android 4.2 Jelly Bean itu, penerimaan sinyalnya sangat tidak stabil. Sering sekali naik turun, bahkan hilang total. Suara yang diperdengarkan via speaker juga kurang prima. Bayangkan saja ada orang pilek bernyanyi.

Beralih ke Advan Vandroid T1-E yang dipasarkan di kisaran harga Rp 1,25 juta. Ia dibekali layar sentuh tujuh inci beresolusi 1.024 x 600 piksel. Hal itu berarti sama dengan Acer Iconia B1-A71 dan Asus MeMO Pad ME172V yang berharga jual relatif setara, tetapi tanpa selot kartu SIM.

Bertelepon dan ber-SMS dapat dilakukan memakai dua nomor GSM yang siaga bersamaan T1-E. Lewat nomor yang berada di jaringan 3G, pengguna bisa melakukan percakapan video alias video call.

Sebagian spesifikasi utama T1-E adalah prosesor dua inti Mediatek MT6577 1 GHz, RAM 512 MB, ROM 4 GB, selot microSD, Wi-Fi, dan bluetooth. Ada pula radio FM dan televisi analog yang siarannya bisa direkam.

Tablet Android 4.1 Jelly Bean dengan konektor charger micro USB itu memiliki dua kamera. Kamera belakang yang dilengkapi lampu kilat, tetapi tanpa fokus otomatis, beresolusi 3,15 megapiksel. Sementara itu, kamera depan beresolusi 1,23 megapiksel. Kalau difungsikan sebagai perekam video, masing-masing kamera mampu menghasilkan klip video VGA.

Bodi yang solid dan baterai 3.000 mAh yang mampu seharian menemani pengguna beraktivitas menjadi sisi menarik T1-E. Sinyal naik turun dan suara speaker laksana orang pilek yang ditemukan di S5-F, sama sekali tak dijumpai di T1-E. Satu sisi minus yang penulis rasakan, tampilan layar T1-E kurang nyaman bila dipakai di lokasi berpencahayaan temaram atau gelap. Dalam kondisi seperti itu, mengubah tingkat pencahayaan layar terbukti kurang membantu.

Jadi, lebih baik membeli S5-F atau T1-E? Hmm… keduanya kurang tepat diadu. Ponsel versus tablet bukan lawan sepadan. Namun, kalau tetap harus memilih, dengan memperhatikan harga dan kinerja, T1-E lebih pantas dilirik ketimbang S5-F. Kali ini harga berbanding terbalik dengan performa. Yang lebih murah justru lebih pantas dibeli.

 

Salam,

 

Herry SW

No comments:

Post a Comment