Thursday, March 27, 2014

[id-android] Re: detikcom | Seluruh Lisensi 2,3 GHz Disiapkan Jadi Seluler

Ini buat LTE?

http://m.detik.com/inet/read/2014/03/28/094828/2539340/328/smartfren-kebagian-30-mhz-di-23-ghz-sisanya-dilelang

Smartfren yang diminta migrasi meninggalkan 1.900 MHz pada 2016 nantinya ‎akan kebagian lebar pita 30 MHz saat menempati frekuensi baru di 2,3 GHz. Sementara 30 MHz yang tersisa di spektrum itu akan dilelang untuk mencari satu pemenang.

Demikian disampaikan Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan tadi malam di sela ajang Selular Award, Balai Kartini, Jakarta.

"Frekuensi mereka kecil di 1.900 MHz, nantinya akan lebih lebar. Di 2,3 GHz kan masih ada 60 MHz yang lowong," kata Dirjen. Saat ditanya lebih detail, Budi pun mengatakan Smartfren akan kebagian separuhnya. "Jadinya 30 MHz - 30 MHz, jadi masih ada buat satu (operator) lagi (untuk dilelang)," jelasnya.

Ia menegaskan, rencana migrasi frekuensi ini baru sebatas kajian, namun kajian ini dinilainya sudah cukup matang dan diharap bisa rampung tahun ini agar menjadi aturan supaya bisa mulai diimplementasikan dua tahun dari sekarang, atau tepatnya sejak 2016 nanti.

Seperti diketahui, Smart Telecom sebelum bergabung dengan Mobile-8 Telecom (Fren) memiliki pita frekuensi selebar 7,5 MHz di spektrum 1.900 MHz. Smart sendiri saat meluncurkan layanannya pertama kali sudah diwanti-wanti bisa saja tergusur jika teknologi Mobile Satelite System (MSS) diimplentasikan.

Hal ini karena menurut Intenational Telecommunication Union (ITU) spektrum tersebut cocok digunakan untuk teknologi MSS dan 3G. Pemerintah pun mengadopsi anjuran tersebut melalui suatu peraturan menteri.

Kala pemerintah memberikan Smart frekuensi 1.900 MHz pada 2005 lalu, Global mobile Suppliers Association (GSA) sudah memberikan peringatan tentang bahaya interferensi jika UMTS dan PCS hidup berdampingan di satu frekuensi.

Pemerintah sendiri beberapa tahun lalu pernah melakukan pemindahan frekuensi Telkom Flexi dari 1.900 MHz ke 800 MHz di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Proses migrasi dilakukan Telkom berdasarkan Keputusan Menteri 181/2006 tentang Pengalokasian Kanal pada Pita Frekuensi Radio 800 MHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas dan Jaringan Bergerak Seluler.

On Mar 28, 2014 10:55 AM, "Eko Prasetiyo" <ekoprasetiyo@gmail.com> wrote:

http://m.detik.com/inet/read/2014/03/28/102236/2539380/328/seluruh-lisensi-23-ghz-disiapkan-jadi-seluler

Kementerian Kominfo mengindikasikan seluruh pemilik lisensi broadband wireless access (BWA) di 2,3 GHz yang tadinya terbatas antarkota, akan disiapkan jadi seluler yang punya cakupan nasional seiring migrasi Smartfren ke frekuensi itu di 2016 nanti.

"Kami tengah menyiapkan aturannya agar yang lama (existing di 2,3 GHz) tidak cemburuan. Mereka juga akan jadi seluler seperti Smartfren," kata Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan di sela ajang Selular Award, Balai Kartini, Jakarta.

Seperti diketahui, frekuensi 2,3 GHz di Indonesia sebelumnya identik dengan teknologi worldwide interoperability for microwave access (WiMax) usai dilelang pada kuartal kedua 2009 lalu.

Berdasarkan hasil tender e-auction 2009, pemerintah menetapkan delapan perusahaan sebagai pemenang tender lisensi BWA. Dua perusahaan kehilangan lisensi, karena tidak mampu membayar biaya up front fee dan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi tahun pertama senilai Rp 70 miliar.

Sehingga, saat ini tersisa enam perusahaan pemegang lisensi BWA, yakni Telkom, Indosat Mega Media (IM2), Berca Hardayaperkasa, First Media, Jasnita Telekomindo, dan Internux. Masing-masing mendapat kapasitas sebesar 30 MHz di setiap zona lisensi.

Implementasi WiMAX sendiri di Indonesia stagnan seiring adanya pemain yang berpindah ke TDD Long Term Evolution (LTE) seperti yang dilakukan First Media atau aksi mengembalikan frekuensi di beberapa area yang dilakukan Telkom. Sementara Internux telah menyelenggarakan layanan LTE dengan brand Bolt 4G.

Dirjen menjelaskan, upgrade lisensi BWA seluler ini rencananya berbarengan dengan eksekusi migrasi frekuensi Smartfren dari 1.900 MHz ke 2,3 GHz agar tidak terus-terusan menimbukan interferensi 3G di pita 2,1 GHz. Saat ini kajiannya dinilai sudah cukup matang dan segera jadi aturan tahun ini agar bisa mulai diimplementasikan dua tahun dari sekarang, atau tepatnya sejak 2016 nanti.

"Semua mendukung, dan kami komunikasi terus. Tentunya pak menteri (Menkominfo Tifatul Sembiring,-red) sangat memperhatikan mereka juga. Nanti yang existing di-upgrade jadi seluler," pungkasnya.

--
==========
Pre-order GALAXY S5 dari Telkomsel 19 Maret – 5 April 2014
Info Lengkap >> tsel.me/galaxys5
--------------------
ID-Android on YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A
--------------------
Aturan Umum ID-ANDROID >> http://goo.gl/NfzSGB
 
Join Forum ID-ANDROID >> http://forum.android.or.id
==========
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "[id-android] Indonesian Android Community " di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke id-android+unsubscribe@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/id-android.

No comments:

Post a Comment