Kok turunin harga?
Macam mahasiswa aja...
________________
@yopiesuryadi
-----Original Message-----
From: "Budi Andri" <verdyan2@gmail.com>
Sender: id-android@googlegroups.com
Date: Mon, 29 Nov 2010 00:11:20
To: id-android@googlegroups.com<id-android@googlegroups.com>
Reply-To: id-android@googlegroups.com
Subject: Re: [id-android] WTI: "Broadband" Belum Puaskan Harapan
Makanya.. Sekarang agak lucu juga kalo melihat promosi2 di TV/Iklan cetak .. Rame2 semuanya "mengobral" murah harga voice service-nya..
Padahal, trendnya sekarang, lebih banyak org menggunakan layanan data 'kan?
Jadi buat Para Suhu yg mewakili bbrp jaringan Operator disini.. Ayo doooong, turunin lagi harga layanan data-nya..
# harap2 terkabul #
Sincerely,
Budi Andri
Sent by my Nexus1 or by my depeest Desire
-----Original Message-----
From: Agus Hamonangan <id.android@gmail.com>
Sender: id-android@googlegroups.com
Date: Sun, 28 Nov 2010 22:46:29
To: <id-android@googlegroups.com>
Reply-To: id-android@googlegroups.com
Subject: [id-android] WTI: "Broadband" Belum Puaskan Harapan
KOMPAS.com - Koneksi broadband atau jaringan telekomunikasi pita lebar
semakin menjadi kebutuhan, terutama ketika perangkat mobile broadband
mulai membanjiri pasar. Namun, kehadiran gadget-gadget pintar itu
terasa terlalu cepat sehingga tidak atau belum didukung jaringan yang
memadai.
Sepertinya selalu ada kesenjangan penerapan teknologi komunikasi,
selalu terlambat. Bahkan, kalau toh sudah ada, penerapannya tidak
maksimal. Operator sudah sangat berbangga memiliki sekian ribu BTS,
tetapi tidak pernah dijelaskan BTS dengan kualitas seperti apa.
Terminologi seperti broadband, akses unlimited sudah menjadi jargon
sehari-hari yang dijual operator saat ini. Terkesan canggih, tetapi
bisa berarti tidak bermakna apa-apa karena keluhan berkaitan dengan
layanan itu masih banyak muncul di sana-sini.
Hadirnya ponsel-ponsel canggih (smartphone) menjadi tidak ada artinya
ketika koneksi broadband tidak bisa diandalkan. Barang canggih itu
hanya berfungsi seperti ponsel biasa, sekadar komunikasi suara dan
SMS, selebihnya fitur yang tidak memerlukan jaringan.
Hal ini menjadi semakin terasa ketika mulai muncul iPhone, terlebih
lagi ponsel canggih berbasis Android dalam setahun ini. Meski berfitur
canggih, ya tetap saja terlihat "dungu" dengan koneksi broadband yang
tersendat-sendat.
Bisa jadi ini karena sampai sekarang operator masih melihat koneksi
suara sebagai primadona sehingga koneksi data masih tetap nomor dua.
Selain luasnya negeri ini juga merupakan kendala, apalagi daya beli
masyarakat juga masih rendah.
Walaupun vendor jaringan Ericsson akhir tahun lalu menemukan bahwa
lalu lintas data sudah melebihi suara di tingkat global. Trafik itu
meningkat 280 persen tiap tahun selama dua tahun terakhir dan
diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada lima tahun ke depan.
Akankah perubahan seperti ini juga akan terjadi di negeri ini?
Korelasi
Sebuah studi yang dibuat Ericsson belum lama ini memperlihatkan adanya
korelasi yang positif antara pengembangan penetrasi broadband dan
tambahan pertumbuhan GDP, termasuk terciptanya pekerjaan baru.
Misalnya seperti setiap penambahan 1.000 pengguna broadband akan
menciptakan sekitar 80 pekerjaan baru.
Mats Otterstedt, Presiden Direktur Ericsson Indonesia, beberapa waktu
lalu mengungkapkan, "Indonesia memiliki potensi pertumbuhan di bidang
mobile broadband yang menakjubkan. Sebagai negara keempat dengan
populasi terbesar, Indonesia merupakan pasar besar dengan permintaan
akan layanan telekomunikasi yang besar pula."
Raksasa jaringan dari Swedia itu melihat pertumbuhan mobile broadband
di Indonesia seiring dengan pertumbuhan indikator sosial ekonomi
negara. Mobile broadband telah berkembang menjadi syarat utama bagi
masyarakat Indonesia untuk mendapatkan koneksi internet.
Pada kesempatan yang berbeda, pihak GSMA (Asosiasi GSM) pada Selasa
(16/11/2010) mengungkapkan hasil riset independen yang menekankan pada
dampak positif alokasi spektrum frekuensi untuk komunikasi bergerak di
Asia Pasifik. Laporan yang dibuat GSMA dan Boston Consulting Group itu
tentang alokasi pada pita frekuensi 700 MHz untuk komunikasi
broadband.
Apabila pihak pemerintah di kawasan Asia Pasifik mengalokasikan
frekuensi itu untuk komunikasi bergerak, maka akan memberikan
keuntungan ekonomis dan sosial yang lebih besar dibandingkan dengan
jika hanya digunakan untuk layanan seperti siaran. Sepertinya
harmonisasi pita frekuensi 700 MHz ini memberi isyarat bagi masuknya
teknologi Long Term Evolution (LTE), sebuah teknologi komunikasi yang
saat ini bisa disebut para-generasi keempat (4G).
Riset itu memperlihatkan, alokasi pita 700 MHz untuk LTE akan
meningkatkan jumlah pelanggan internet di Indonesia sampai 22 persen,
Korea hingga 14 persen, India 21 persen, dan Malaysia 23 persen. Di
negeri ini akan bertambah 9,7 juta pelanggan internet hingga tahun
2020.
Barangkali hal ini juga akan memberi jalan pada teknologi LTE di
Indonesia untuk membuka kemacetan broadband. Akan tetapi, lalu muncul
pertanyaan lain, bagaimana dengan WiMAX, teknologi pra-4G yang bahkan
sudah mulai menjalankan aktivitas pembangunan infrastrukturnya?
--
Salam,
Agus Hamonangan
Founder Indonesian Android Community
http://groups.google.com/group/id-android
Gtalk : id.android
Follow : @agushamonangan
E-mail : id.android@gmail.com
--
===============
"Indonesian Android Community [id-android]"
PING'S mobile™
Email: sales@pings-mobile.com Ph. (021) 96087100
---------------------
Yopie Ratjoen
Email: yopie@ratjoen.com
--------------------
Gila original
Email: info@gilaoriginal.com Ph. (031) 91555898
--------------------
Aturan Jual/Kloteran ID-Android http://goo.gl/azW7
--
===============
"Indonesian Android Community [id-android]"
PING'S mobile™
Email: sales@pings-mobile.com Ph. (021) 96087100
---------------------
Yopie Ratjoen
Email: yopie@ratjoen.com
--------------------
Gila original
Email: info@gilaoriginal.com Ph. (031) 91555898
--------------------
Aturan Jual/Kloteran ID-Android http://goo.gl/azW7
--
===============
"Indonesian Android Community [id-android]"
PING'S mobile™
Email: sales@pings-mobile.com Ph. (021) 96087100
---------------------
Yopie Ratjoen
Email: yopie@ratjoen.com
--------------------
Gila original
Email: info@gilaoriginal.com Ph. (031) 91555898
--------------------
Aturan Jual/Kloteran ID-Android http://goo.gl/azW7
No comments:
Post a Comment