Posting ini dilengkapi foto. Tak terlihat? Silakan masuk ke http://ponselmu.com/?p=1356
Tautan di atas boleh Anda copy paste dan informasikan kepada orang lain. Seperti biasa, setiap kali usai mengunggah naskah baru, saya langsung menginformasikannya via Twitter @herrysw
Duet pabrikan Korea telah menghadirkan LG Optimus Dual SIM P698 dan Samsung Galaxy Y Duos. Keduanya memanfaatkan sistem operasi Android dan dibekali fitur dual on GSM-GSM. Tetapi, keduanya tidak tahan air maupun debu.
Sementara itu, Sony Ericsson sudah menawarkan Xperia active yang mengadopsi Android, tahan air, sekaligus tahan debu. Namun, ia tidak mendukung fitur dual on GSM-GSM.
Motorola Defy Mini alias XT320 memadukan keunggulan tiga ponsel di atas. Ponsel cerdas bersistem operasi Android 2.3 alias Gingerbread itu telah memenuhi sertifikasi IP67. Dengan demikian, ia tahan terhadap debu maupun air. Ia seharusnya takkan bermasalah meskipun dibenamkan ke air tawar sedalam maksimal satu meter selama 30 menit. Sisi menarik lainnya, Defy Mini memiliki kemampuan dual on GSM-GSM.
Ponsel berdimensi fisik 109 x 58,5 x 12,55 mm dan berat 107 gram itu dijual dengan harga perdana Rp 1,999 juta. Berarti, lebih mahal daripada harga perdana P698 dan Galaxy Y Duos, tetapi lebih rendah ketimbang harga perdana Xperia active. Kalau dikaitkan dengan fitur yang diperoleh, harga yang dipatok mestinya masih pantas disebut rasional.
Selama beberapa hari berturut-turut, penulis mengajak Defy Mini berbasah-basah. Di antaranya, dicelupkan ke kolam renang, disemprot jet shower di toilet, dan dicuci dengan air yang menyembur dari keran. Hasilnya, ponsel tetap sehat.
Defy Mini dibekali layar sentuh kapasitif 3,2 inci beresolusi 320 x 480 piksel. Bagi pengguna berjari tangan besar, ukuran layar sebesar itu mungkin dianggap kurang lapang kala mengetikkan teks. Solusinya, peganglah ponsel dalam posisi lansekap alias horizontal setiap kali hendak mengetikkan sesuatu.
Layar dengan Corilla Gorilla Glass tersebut diklaim tahan terhadap goresan. Kunci lemari yang penulis coretkan berkali-kali ke permukaan layar terbukti tak mampu meninggalkan bekas. Bagaimana kalau yang digoreskan pisau atau paku? Entahlah, penulis tidak mencobanya. Namun, hasil percobaan memakai kunci lemari minimal membuat pengguna tak perlu risau mengantungi Defy Mini bersama kunci rumah, kunci kendaraan bermotor, dan uang logam.
Prosesor 600 MHz, RAM 512 MB, ROM 512 MB, slot microSD, dan baterai 1.650 mAh adalah sebagian spesifikasi lain Defy Mini. Ada pula fitur radio FM, lampu senter, kompas, bluetooth, Wi-Fi, dan GPS. Slot kartu SIM pertama di Defy Mini mendukung layanan HSDPA, sedangkan slot kartu SIM kedua hanya dapat dipakai menikmati akses data berbasis GPRS/EDGE.
Sepasang kamera dibenamkan ke ponsel itu. Kamera utama yang berada di sisi belakang memiliki fitur autofocus dan dilengkapi lampu kilat. Ia mampu menghasilkan foto beresolusi maksimal 2.048 x 1.536 piksel. Resolusi sebesar itu oleh Motorola dituliskan tiga megapiksel saja. Padahal, kalau dibulatkan ke atas, ia sebenarnya boleh disebutkan sebagai 3,2 megapiksel. Kamera itu dapat difungsikan sebagai perekam video. Di dalam air pun, pengguna tetap bisa memakainya
Satu kamera lain terdapat di sisi muka dan memiliki kegunaan utama untuk ber-video chat. Kamera tanpa autofocus maupun lampu kilat itu hanya sanggup menghasilkan foto beresolusi VGA. Kamera itu juga dapat difungsikan sebagai perekam video.
Menurut penulis, secara umum Defy Mini merupakan ponsel Android dual SIM yang pantas dilirik. Kendati demikian, penulis yakin Motorola dan distributornya tetap harus bekerja keras. Pasalnya, tak sedikit konsumen di Indonesia yang masih silap merek dan spesifikasi. Mereka harus diyakinkan bahwa ponsel Motorola berkualitas tak kalah prima dengan merek global lainnya, terutama Samsung. Pemakaian prosesor yang "hanya" 600 MHz juga tidak lantas bermakna Defy Mini menganut prinsip biar lambat asal selamat.
Salam,
No comments:
Post a Comment